Postingan

KATANYA MERDEKA

Gambar
  KATANYA MERDEKA Lupakah engkau pada debu  Menimbun jasad akibat perang? Mempertahankan sang Merah Putih Tat kala luka merajam raga Oleh tajamnya letupan senjata Lebih sakit teriris Tikai Anak bangsa beradu isu Oleh mulut-mulut busuk pengadu domba Katanya Kampret, katanya Cebong, Derajat apalagi yang akan kau sematkan? Hinaan apa lagi yang akan kau taburkan? Pada generasi penerus bangsa. Kita lupa pada santunnya bangsa ini Kita lupa pada ramahnya ibu Pertiwi Apakah kita harus terpisah oleh ego kita? Demi keuntungan diri? Demi setumpuk duit? Demi jabatan, pekerjaan, dan kemewahan? Dimana nuranimu anak bangsa? Dimana?... Dimana?... Aku rindu saat-saat itu Saat semua bersatu mengadu nyawa Entah mereka lupa akan perbedaan Hanya satu yang pasti, Kemerdekaan harga mati. Yohanes Ngaga

Senduku

Gambar
Senduku Redup dibalik awan Mendekap dalam sentuhan malam Dingin saat menanti Rasa terarah pada angkuhnya mentari Mengikis rasa lama terpendam Terluka, letih oleh angin Berbisik sindir, sendu menusuk Berpacu pada embun Merebut padanya hangat mentari Adakah kau  lagi disana Merekah rasa apa yang tersimpan Pada hati merasa tersiksa Oleh rindu tertumpuk harapan Titip senyumku untukmu Tidak memaksa waktu untuk menyatu Perkenankan rasa bisa terungkap Agar bulan tetap tersenyum Saat tahu kau sedang bahagia Biar kulupa rasa ini Dan malam tetap menemani Berlalu bersamanya menuju pagi Tanpa bayang-bayang kemarin Sempat kau titipkan di relung hati Yohanes Ngaga

Ku butuh Perhatian

Gambar
Pujian itu, bagiku tidak cukup berharga dibandingkan perhatian walau sekecil apapun itu. Facebook fanpage Oke terimakasih buat kamu yang masih setia dengan tulisan-tulisanku, dan ga usah nanya kamu siapa? Ya kamu yang sedang tersenyum baca tulisan ku ini... Okay kita mulai ya. Pagi itu aku baru terbangun dari tidur,cdwngan mata yang masih dalam keadaan kantuk aku coba membuka Handphone aku. Aku baca setiap pesan yang masuk secara perlahan sambil duduk masih diatas tempat tidur ku... Aku lihat sebuah pesan singkat dari seseorang yang menurut aku ga terlalu istimewa memang tapi aku cukup segan dengan dia, bukan karena dia itu kejam, pemarah atau lainnya tapi lebih karena pembawaan dirinya yang kubilang sopan dan cukup berwibawa. Pesannya singkat, "selamat pagi Anis, apa kabar kamu." Ya, begitulah isi pesan singkat itu yang kemudian membawa kami ke obrolan-obrolan berikutnya, yang bisa dibilang obrolan-obrolan itu sederhana sih, sesederhana obrolan yang me

Hidup Adalah Pilihan

Hidup Adalah Pilihan Portal Channel Salam jumpa lagi bersama aku Anis. Terimakasih buat kamu yang tidak merasa terganggu dengan kehadiran tulisan ku, dan aku harap kamu tidak bosan membaca nya, atau kalau kamu merasa kurang menarik boleh di Skip ya... Kali ini aku mau cerita ke kamu, ya... Kamu yang sedang membaca tulisan ini. Mungkin kamu belum atau sudah tahu tentang bagaimana aku mengalami kehilangan dua buah laptop. Ada dua perspektif berbeda saat beberapa orang yang coba menyikapi atau menanggapi kejadian yang ku alami. Seorang datang kepada saya dan berkata: "Nis kalau aku jadi kamu saat kejadian itu, aku mungkin marah sejadi-jadinya, atau bahkan semua orang disekitar ku aku salahkan, apalagi didalamnya ada materi skripsi kamu, dan data-data penting lainnya". Ini adalah salah satu perspektif yang aku dapat kan dan mungkin yang lain akan menganggapnya "ini sepele, karena masalahnya lebih besar daripada apa yang aku alami". Apakah ada yang sal

The New Normal

Gambar
The New Normal Portal Channel

C I N T A

Mungkin Lebih dari seribu kata Kita pernah berbincang bersama Mungkin lebih dari seribu waktu kita pernah habiskan bersama Tapi tidak cukup untuk satu kata yang namanya cinta Cinta lebih dari sekedar rasa nyaman Cinta lebih dari sekedar rasa dekat Cinta lebih dari sekedar rasa percaya Cinta lebih dari sekedar rasa memiliki Tapi cinta butuh juga satu kata PENGORBANAN Mata boleh katub tanpa cahaya Tapi tidak dengan hatimu Kau lebih mulia dari sekedar materialistis Kau lebih anggun dari egoismu Singkaplah kebutaan cinta yang sedang kau sandang Tunduklah dalam kehangatan mu Katakan pada angin yang berbisik Jangan salahkan bulan dan bintang Mereka sekedar saksi kerapuhan cinta tanpa saling berkorban Dia yang datang dalam kesunyian malam Merasuk merebut hati yang tersusun rapih Runtuh dalam diam tanpa jejak Membawamu kepangkuan Mentari Rebah saat Leti, lelah dalam pelarian Yohanes Ngaga

Belum Move On

Belum Move On Portal Channel Okay kali ini aku mau curcol ya ke kamu .. udah ga usah nanya kamu siapa? Ya kamu lah yang lagi baca isi hati ku ini eaaa... Ya udah tanpa banyak basa-basi ya aku mulai aja Pagi itu saat matahari baru saja melewati jendela kamarku, dan menghangatkan kulit ku, dan aku masih nyaman dengan posisi rebahanku tiba-tiba sebuah telpon masuk... X.             : Nis Lagi apa? Aku.        : Lagi baring-baring ni... X.             : Nis kamu tau ga kalau pacar kamu               udah menikah sama orang di sini? Penasaran ya x itu siapa? simpan aja pertanyaan itu karena dia bukan bagian dari cerita ini heheh. Aku kaget dan langsung ku tutup telponnya. Kenapa di matiin? sakit hati ya? Cemburu ya? Itukan pertanyaan kamu? hehehe  aku sok tau ya? Sebenarnya sih masih panjang obrolannya tapi biar curcolnya ga kepanjangan. Tapi ya udah biar kalian ga penasaran dengan pertanyaan- pertanyaan itu jadi aku jawab aja ya... Rasanya itu ya sakitlah... kayak ne