TANGKE YOU MY FRIENDS

-


TANGKE YOU MY FRIENDS


hari ini adalah hari dimana tepat satu tahun aku berada di Kota Bandung. berada di Kota Bandung 
merupakan harapanku sejak aku duduk di bangku SMA. aku tahu mungkin banyak orang termasuk diriku sendiri tidak yakin bahwa aku harus berada di kampus seperti ini yang mungkin bisa dikatakan sistemya kurang memadai.
tapi walau demikian, aku percaya bahwa ini adalah bukan jalanku tapi jalan-Nya, Dia yang lebih tahu tentang masa depanku, Dia yang telah merancang masa depanku, dan Dia yang telah menyiapkan segalanya untuk ku dikemudian hari, sehingga aku akan semakin yakin dengan pilihanku.
Di tempat ini juga, aku banyak menemukan siapa diriku dan siapa orang diluar diriku. aku punya banyak teman-teman ataupun kakak-kakak yang mampu menerimaku dengan ketulusan hati mereka, setidaknya mereka telah memberikan aku sekian banyak motifasi yang belum pernah aku dapatkan selama ini.
Aku bisa merasakan bahwa mereka semua mencintaiku dengan ketulusan hati mereka, BAGIKU ini adalah pelajaran buatku untuk dapat menerima semua orang dalam apapun bentuk dan kondisi mereka. aku sangat bahagia dapat memiliki mereka, karena mungkin disanalah aku akan ditempah. terima kasih ya teman-teman, kakak- kakak, aku mencintai kalian semua, aku tidak ingin satupun dari kalian akan menjauhi aku, setidaknya bila aku salah maafkan aku ya...
aku akan berjuang untuk tetap menjadi yang terbaik buat kalian buat mama, dan buat adik serta semua orang yang mengharapkan keberhasilanku.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ku butuh Perhatian

-
Gambar
Pujian itu, bagiku tidak cukup berharga dibandingkan perhatian walau sekecil apapun itu. Facebook fanpage Oke terimakasih buat kamu yang masih setia dengan tulisan-tulisanku, dan ga usah nanya kamu siapa? Ya kamu yang sedang tersenyum baca tulisan ku ini... Okay kita mulai ya. Pagi itu aku baru terbangun dari tidur,cdwngan mata yang masih dalam keadaan kantuk aku coba membuka Handphone aku. Aku baca setiap pesan yang masuk secara perlahan sambil duduk masih diatas tempat tidur ku... Aku lihat sebuah pesan singkat dari seseorang yang menurut aku ga terlalu istimewa memang tapi aku cukup segan dengan dia, bukan karena dia itu kejam, pemarah atau lainnya tapi lebih karena pembawaan dirinya yang kubilang sopan dan cukup berwibawa. Pesannya singkat, "selamat pagi Anis, apa kabar kamu." Ya, begitulah isi pesan singkat itu yang kemudian membawa kami ke obrolan-obrolan berikutnya, yang bisa dibilang obrolan-obrolan itu sederhana sih, sesederhana obrolan yang me
Baca selengkapnya

KATANYA MERDEKA

-
Gambar
  KATANYA MERDEKA Lupakah engkau pada debu  Menimbun jasad akibat perang? Mempertahankan sang Merah Putih Tat kala luka merajam raga Oleh tajamnya letupan senjata Lebih sakit teriris Tikai Anak bangsa beradu isu Oleh mulut-mulut busuk pengadu domba Katanya Kampret, katanya Cebong, Derajat apalagi yang akan kau sematkan? Hinaan apa lagi yang akan kau taburkan? Pada generasi penerus bangsa. Kita lupa pada santunnya bangsa ini Kita lupa pada ramahnya ibu Pertiwi Apakah kita harus terpisah oleh ego kita? Demi keuntungan diri? Demi setumpuk duit? Demi jabatan, pekerjaan, dan kemewahan? Dimana nuranimu anak bangsa? Dimana?... Dimana?... Aku rindu saat-saat itu Saat semua bersatu mengadu nyawa Entah mereka lupa akan perbedaan Hanya satu yang pasti, Kemerdekaan harga mati. Yohanes Ngaga
Baca selengkapnya

C I N T A

-
Mungkin Lebih dari seribu kata Kita pernah berbincang bersama Mungkin lebih dari seribu waktu kita pernah habiskan bersama Tapi tidak cukup untuk satu kata yang namanya cinta Cinta lebih dari sekedar rasa nyaman Cinta lebih dari sekedar rasa dekat Cinta lebih dari sekedar rasa percaya Cinta lebih dari sekedar rasa memiliki Tapi cinta butuh juga satu kata PENGORBANAN Mata boleh katub tanpa cahaya Tapi tidak dengan hatimu Kau lebih mulia dari sekedar materialistis Kau lebih anggun dari egoismu Singkaplah kebutaan cinta yang sedang kau sandang Tunduklah dalam kehangatan mu Katakan pada angin yang berbisik Jangan salahkan bulan dan bintang Mereka sekedar saksi kerapuhan cinta tanpa saling berkorban Dia yang datang dalam kesunyian malam Merasuk merebut hati yang tersusun rapih Runtuh dalam diam tanpa jejak Membawamu kepangkuan Mentari Rebah saat Leti, lelah dalam pelarian Yohanes Ngaga
Baca selengkapnya